Minggu, 28 Oktober 2012

MODUL PEMBUATAN CHITOSAN


MODUL PEMBUATAN CHITOSAN
A.    Tujuan Percobaan: Untuk mengetahui cara pembuatan chitosan dari limbah kulit   udang

B.     Pendahuluan
Udang merupakan anggota filum Arthropoda, sub filum Mandibulata dan tergolong dalam kelas Crustacea. Seluruh tubuh terdiri dari ruas-ruas yang terbungkus oleh kerangka luar atau eksoskeleton dari zat tanduk atau kitin dan diperkuat oleh bahan kapur kalsium karbonat. Dalam limbah udang, terkandung suatu biopolimer yang disebut kitin (poli-N Asetil Glukosamin). Deasetilasi kitin akan menghasilkan senyawa yang lebih potensial, yaitu kitosan atau poli [β-(1-4)-2-amino-2-deoksi-D-glukopiranosa] atau D glukosamina, dengan derajat deasetilasi tertentu. Kitosan banyak sekali pemanfaatannya, seperti pada bidang farmasi, kesehatan, pertanian dan industri. Kitosan juga dapat digunakan sebagai koagulan dan flokulan dalam pengolahan air (Mu’minah, 2008)
Proses isolasi kitin dari kulit udang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, demineralisasi (penghilangan mineral) dan deproteinasi (penghilangan protein). Jika kitin diproses selanjutnya menggunakan larutan basa pekat maka akan dihasilkan produk baru yaitu kitosan. Secara kimia, kitin dan kitosan dapat dianggap sebagai turunan selulosa dengan gugus hidroksil pada atom C-2 selulosa digantikan oleh gugus asetamida dan amina bebas. Jika gugus hidroksi pada atom C-2 selulosa digantikan oleh gugus asetamida, maka senyawa yang terbentuk adalah kitin. Tetapi jika gugus hidroksi pada atom C-2 selulosa digantikan oleh gugus amina bebas maka senyawa yang terbentuk adalah kitosan (Mia, 2007).

Kitosan yang memiliki gugus amina yaitu adanya unsur N bersifat sangat reaktif dan bersifat basa. Prinsip koagulasi kitosan adalah penukar ion dimana garam amina yang terbentuk karena reaksi amina dengan asam akan mempertukarkan proton yang dimiliki logam pencemar dengan elektron yang dimiliki oleh nitrogen (N). Kitosan merupakan salah satu contoh dari polielektrolit. Polielektrolit merupakan bagian dari polimer khusus yang dapat terionisasi dan mempunyai kemampuan untuk membuat terjadinya suatu flokulasi dalam medium cair (Agus, et al, tanpa tahun). Pemanfaatan kitosan didalam pengolaha air disebabkan senyawa ini berperan sebagai senyawa pengkhelat untuk pemisahkan logam berat dari larutannya (Mu’minah, 2008).

C.     Alat dan Bahan
Ø  Alat
1.      Gelas kimia
2.      Termometer
3.      Hot plate (pemanas)
4.      Pengaduk Magnetik
5.      Penyaring kain
6.      Oven
7.      Timbangan / neraca
8.      Lumpang dan Alu
9.      Batang Pengaduk

Ø  Bahan
1.      Limbah udang kering
2.      Larutan NaOH 3,5 %
3.      Larutan HCl 1 M
4.      Larutan NaOH 50%
5.      Air

D.    Prosedur Kerja
1.      Sampel limbah udang kering yang terdiri dari bagian kulit badan di haluskan.
2.      Memasukkan 50 g bubuk limbah udang yang sudah dihaluskan ke dalam 500 mL larutan NaOH 3,5 % b/v
3.      Memanaskan campuran tersebut pada suhu 650 C selama 2 jam sambil terus diaduk menggunakan pengaduk magnetik.
4.      Mendinginkan campuran dan menyaring dengan penyaring kain.
5.      Mencuci residu hasil penyaringan dengan air sampai netral kemudian dibilas dengan aquades.
6.      Mengeringkan residu netral yang merupakan kitin kasar dalam oven dengan suhu 650 C selama 24 jam dan menimbangnya.
7.      Memasukkan kitin kasar kedalam larutan HCl 1 M secara perlahan pada suhu kamar dengan perbandingan 1:15 b/v selama 1 jam.
8.      Melakukan pengadukan dengan pengaduk magnetik.
9.      Menyaring hasil reaksi dengan menggunakan penyaring kain.
10.  Mencuci residu dengan air sampai netral kemudian dibilas dengan menggunakan aqua.
11.  Mengeringkan residu netral yang merupakan kitin kasar dalam oven dengan suhu 650 C selama 24 jam dan menimbangnya.
12.  Memasukkan kitin hasil isolasi ke dalam gelas kimia yang berisi larutan NaOH 50% b/v selama 4 jam pada suhu 1000 C dengan perbandingan 1:10 b/v
13.  Mengaduk campuran tersebut dengan menggunakan pengaduk magnetic.
14.  Menyaring hasil ekstrak kitin dengan menggunakan penyaring kain.
15.  Mencuci residu yang merupakan kitosan dengan air sampai netral dan dibilas menggunakan aquades.
16.  Mengeringkan kitosan dalam oven dengan suhu 650 C selama 24 jam.







      





1 komentar:

  1. MAMPU MENGIDENTIFIKASIKAN PERBEDAAN UDANG JENIS A N SETELAH DILAKUKANNYA SISTEM KLOOID !!!!

    BalasHapus