Bagaimana Menghindari Makanan Haram???
Para istri yang hidup di tiga zaman
(sahabat, tabi’in dan atba’ tabi’in) mempunyai tradisi tersendiri. Jika
para suami mereka akan keluar mencari rezeki, mereka berpesan “,
takutlah kepada Allah terhadap kami, dan janganlah memberi makan kami
dari barang haram. Sesungguhnya kami masih bisa sabar terhadap
kelaparan, akan tetapi kami tidak tahan terhadap siksa neraka”. (Al
Ghazali dalam Al Ihya Ulumiddin, di akhir Bab Nikah).
Ibnu Sirin, seorang tabi’in senior, jika
melepas kepergian seseorang dia mengatakan, “Takutlah kepada Allah, dan
carilah rezeki halal yang telah ditetapkan kepadamu. Jika engkau
mengambilnya dari sesuatu yang haram, maka itu tidak akan menambah
jumlah rezeki yang telah ditetapkan Allah kepadamu”.
Berikut tips menghindari makanan haram
- Pastikan tempat makan yang akan kita datangi dikelola seorang muslim.
- Hindari tempat makan yang menyajikan masakan yang diragukan kehalalannya.
- Hindari juga tempat makan yang menyajikan masakan halal namun ada juga masakan haram. Sebab, otomatis menggunakan peralatan masak yang sama sehingga yang haram bisa tercampur dengan yang halal.
- Jika mau lebih berhati-hati, pastikan rumah makan yang didatangi sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI. Perhatikan ada tidaknya logo Halal MUI yang berwarna hijau, atau logo halal Malaysia serta nomor registernya di sertifikat tersebut.
- Jika hendak membeli suatu produk, perhatikan merk dagang dan perusahaan pembuat pabrik) yang tercantum di kemasannya. Ada beberapa perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikat halal tapi pada kemasannya tak tercantum logo halal. Ini biasanya terjadi pada produk terbarunya. Untuk mengetahui perusahaan mana yang sudah bersertifikat halalbisa ditelusuri di situs www.halalguide.info
- Jangan lupa perhatikan pula produk turunan hewan yang perlu diwaspadai. Biasanya makanan yang mengandung bahan-bahan ini menggunakan istilah-istilah tertentu.
- Jika mau sedikit repot, lebih baik membawa bekal makanan atau minuman dari rumah yang dimasak sendiri oleh kita.
http://oliveoile.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar